Senin, 25 Januari 2010

januari

January, 11th 2005


Kenyataan
Adalah dimana kita tak pernah berada di dalamnya
Yang tak terengkuh
tak jua mampu diterjemahkan

seandainya kelelahan yang kita rasa
takkan mampu dipaksakan
mungkin itu jawaban atas keluh kesah
kita hanya bisa terdiam
tanpa mampu lagi bergerak

surga atau neraka
hanyalah suatu istilah yang
makna dan bedanya terlalu tipis
pilih jalan yang hendak dituju
dengan penuh kesadaran
mungkinkah gelapku
kan mampu sinari kemilaumu

malam
takkan habis dalam keluh kesah
tak jua dalam kata-kata
indahnya
bukan berarti tanpa cacat
jua tanpa risau
sunyinya
tak hilang tanpa deru napas
pun tanpa detak jantung
gelapnya
tak jua mampu kutembus
walau sepucuk obor terang bersinar
menjelang subuh
di ujung jemari kualirkan asa
yang entah
apakah mampu mengurai benang kusut simalakama
duhai......

__________________________________________

duhai....
segala kesesatan ini tercipta bagai bongkahan karang
biar kurengkuh nestapamu
kan kujilatisetiap jengkal luka di hatimu
dan takkan kubiarkan lagi cahaya meredup dari jiwamu
biarkan duka itu berlalu
dan songsonglah mentari yang sebentar lagi kan terangi dunia
aku kan bertahan dan berdiri tegak
di sisimu

aku hanyalah seonggok borok yang selalu bernanah
hingga tak tau lagi harus bagaimana mengobatinya
tlah kulenyapkan senyum yang merekah
berganti dengan tangis pilu nan lara

dalam kelelahan batin ini
tak mampu lagi kutengadah ke langit
sekedar memburai penat
hati tergelitik ketika kau tawarkan surga
tapi hatiku justru bertanya
apakah ini benar surga adanya
ataukah jurang neraka
yang karena pekatnya
aku tak mampu menembusnya
walau dengan sejuta tanya
jalan ini bagai tak berujung
hampa dan tanpa asa

biarkanlah semua mengalir dengan semestinya
kita takkan pernah bisa memaknai hidup kita hanya dengan ratapan
walau kadang bisa memuaskan kita sementara waktu
bumi tempat kita berpijak pun kadang harus bergoncang
tuk kemudian bisa berdiri dengan lebih tegak
jiwa ini takkan pernah goyah tuk mencintaimu
kan kuabdikan semua tuk kehidupan yang lebih baik
ulurkan tanganmu padaku
biar kugenggam dan kulekatkan dalam dadaku
kan kutautkan kalbuku dengan kalbumu
agar jiwa kita senantiasa sejuk tanpa sedikit pun dahaga

mungkin kita merasa, bahwa
kebersamaan tak lagi bernyawa
tlah membeku terhembus dingin malam
yang setiap saat menerpa
tak tahu apa yang dirasakan
kita hanya bisa diam dan kebisuan
yang tak mampu kita pahami

setiap jejak yang kutelusuri
hanya bayang dirimu yang nampak di benakku
sirnakanlah amarah
sisakan senyum dan kelembutan
jangan lagi ada kemarahan yang tersimpan

rintik hujan yang tak jua berhenti
tak mampu berikan sedikitpun rasa sejuk
jiwaku selalu ingin di dekatmu
meminum air kehidupan dari cawan
agar terpuaskan dahaga


______________________________________-


apa yang sebenarnya terjadi?
apa yang membuatku seolah tak mampu berpikir?
Tak jua berkehendak semestinya
Tak lagi mampu rasakan
Tak lagi mampu berserah
Adakah karma yang teruntai
Terajut dalam sepanjang perjalanan hidupku
Tanpa mampu kutolak
Terima.....
Terimalah kenyataan bahwa
Murka Tuhan telah menantiku


Adakah tersisa
cercah yang masih bermaklum
walau polah telah tak lagi mampu ditolelir
adakah kesombongan
terus menggelegak
enggan bersembunyi
dalam kebodohan yang sepenuhnya
rasanya
tak hendak hati bertanya
tak ingin rasa berpaling
enggan jalani hari-hari yang menanti
dalam kesendirian yang kosong
apalah daya
ketika semua luluh lantak
lebur diterpa ketakmengertian
apa yang mau dicari
apa yang ingin dituju
apa yang hendak dilakukan
mata
rasanya tak kuasa lagi membelalak
mulut pun tak mampu lagi terbuka
sementara hati enggan berbisik
apakah gerangan yang terjadi?

dalam rinai,
sosok yang membasah tiba-tiba memudar seiring gelegar halilintar
tapi di antara reruntuhan pohon ia nampak jelas
tergeletak, tak mampu bergerak
hanya senyum pahit yang teruntai, lemah

entah,
jejaring yang tertebur tak lagi utuh
terkoyak prahara yang melanda biduk
kala harapan tengah terata kembali
jangan buat pengharapan yang begitu besar
atas perasaan
karena itu semua mungkin semu

sesaat renungku bergulir
sesaat kemudian ku terhenyak
kala azan subuh membahana
bangunkan kesadaran bahwa
aku telah sendiri
hanya ditemani sayup
alunan senandung lagu kesunyian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar