Kamis, 14 November 2019
Menahan rasa yang tak pernah tandas meski terik mentari mengisapmya tanpa jeda
Ia yang tak terjamah dalam sendiri
Meski berpuluh hati meruangkan separuh rasa
Namun tak satu pun yang mampu
Menyuguhkan desir yang melenakan
Yang sanggup membawanya dalam ekstase
Cinta sejati
Rasa it uterus mengendap dalam penantian
Tak terusik riuh celoteh para pengharap
Yang terbiasa tertolak
Terlatih patah hati dan gagal bercinta
Ia bukannya tak pernah berharap
Bukan pula menutup rapat-rapat pintu hati sepanjang usia
melainkan tengah menata peraduan terindah bagi Sang Kekasih yang kan hadir
tuk menyatukan potongan hati mereka di altar penghulu
dan mengucap janji-janji suci
tentang rasa
tentang keinginan
tentang mimpi dalam mahligai samawa
sembari celotehkan kisah
tentang perjuangan
menahan rasa agar tak tandas
meski terik mentari kerap menggoda
Ia yang senantiasa terjaga
(Pkp, 26.06.19)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar